Perlu diingat Babat Tanah Jawa
Perpindahan kekuasaan dari Demak Ke Pajang, dari Pajang ke
Mataram bukan politik kecilan melibatkan kejayaan dan kekuatan yang luar biasa.
Tentu orang lebih memilih bergabung dengan Hadiwijaya dari pada Aria
Panangsang, karena mungkin Hadiwijaya profilnya lebih halus dan hati-hati jadi
pantas orang memilih nya. Tetapi yang perlu dilihat adalah perkataan Shekh Siti
Jinar ketika itu ada utusan dari Ki Ageng Pengging yaitu Raja Pajang ayah dari
Hadiwijaya atau Jaka Tingkir menghadap Shekh Siti Jinar meminta agar memindah
kekuasan Majapahit ke Pajang, Siti Jinar berkata buka kamu atau bukan sekarang,
tapi waktu anakmu saya Bantu dan anaknya Hadiwijaya jadi Raja di tanah Jawa. Kata-kata
Siti Jinar terbukti.
Perlu diingat lagi Perpindahan kekuasan dari Pajang ke
Mataram, bahwa Hadiwijaya tau kalau mataram akan menjadi Negara besar. Itu sudah
di prediksi oleh penasehat pajang. Hadiwijaya menyerahkan mataram tidak
langsung di tunda, berkat Sunan Kalijogo yang memerintahkan agar seorang raja
tidak boleh ingkar janji. Maka dari itu segeralah Hadiwijaya menyerahkan
mataram dan merdeka. Tetapi di kemudian hari bahwa Raja Mataram Panembahan
Senopati yang bercita-cita ingin menyejahterakan rakyatnya. Menjadilah mataram
kerajaan yang maju bahkan lebih maju dari Pajang tentu hal ini diketahui
Pajang.
Yang perlu kita garis bawahi bahwa ketika Pajang menyerang
Mataram Gunung Merapi Meletus dan tentara Pajang harus berhadapan dengan
letusan merapi dahulu sebelum berhadapan dengan tentara mataram, hal inilah
yang menyebabkan kekalan Pajang tentu ada factor lain silahkan cari sendiri. Yang perlu kita
ketahui berhadapan dengan Raja-raja yang adil dan ingin menyejahterakan Rakyat
bukan hanya tentara manusia tetapi Tuhan Semesta Alam atau Allah yang
dihadapinya.
Perlu kita renungkan dan pikirkan jangan anggap remeh
politik di tanah Jawa.
Pemuda Indonesia
Tugiyono