Pak Jokowi, mengingat adanya lumpur Lapindo, andai kata saya
boleh berpendapat Mbok yo kyai atau ulama ikut diajak bicara dan rembuk dalam
mengatasi lumpur lapindo disuwun doanya dan tindakannya. Kami sadar pemerintah
sudah berusaha dengan cara nya yang terbaik, kami dengar katanya 30 tahun tidak
berhenti, mbok yo berharap doa kyai dan ulamak mudah-mudahan bisa membatu.
Ada cerita ada seorang santri
di ajak oleh gurunya ke hutan, dan guru berhenti serta bilang kamu disini saja,
dan andai ada orang jual duren
di beli. Dan santrinya manut, ternyata ada orang jual duren betulan tapi muda-muda tidak ada yang
matang dan orang tua yang jual, karena meteh tidak matang santri tersebut tidak
beli durennya karena menteh. Dan pergilah orang tua itu penjual duren. Guru nya datang lee
duren di tuku,
tidak la kenapa semua menteh kyai. Aduh lee mau kuwe Nabi Khaidir leee, santri
Nabi Khaidir.
Dari cerita tersebut ada kyai atau ulamak yang tau nabi
Khaidir, coba pak wi berembuklah dengan ulamak, karena mereka juga punya
karomah, bagi kita tidak mungkin tapi bagi mereka mungkin. Semoga Sukses Pak wi
Memang sih kadang di suatu daerah Sultan dan ulamak jauh
dihormati masyarakat dari pada pemerintah. Perlu kerja sama yang baik untuk
kesejahteraan bersama.
No comments:
Post a Comment