Konon diceritakan bahwa ada seorang Pendeta dari
Hidia ingin melawan Sunan Gresik, beliau belajar dulu di arab untuk belajar
islam dan bahasa arab agar bisa melawan Sunan Gresik katanya kurang lebih
belajar selama 17 tahun tentang agama islam, tetapi niat pendeta itu tidak
sungguh sungguh masuk islam beliau masuk islam hanya setengah – setengah hanya
untuk melawan Sunan Gresik, Singkat cerita berangkatlah Pendeta naik prahu di
tengah perjalanan dalam kapal di tengah laut di hadang badai besar akhirnya
pendeta mengeluarkan ajiannya untuk melawan badai, hilanglah badai datang lagi
badai yang kedua ajiannya di keluarkan lagi untuk melawan badai hilanglah badai
kedua, yang ketiga badai lagi datang dilawan dengan ajian pendeta kalah dan
hancurlah kapal dan semua isinya hilang di laut, dan pendeta terdampar di
pantai serta bertemu dengan seorang ulamak, pendeta bertanya ini dimana di
jawab di tuban kisana mau apa ? saya datang dari Hindia jauh-jauh ingin melawan
Sunan Gresik tapi sayang kisana kitab-kitab saya hilang di tengah laut kena
badai. Lalu Sunan Gresik mencabut tongkatnya apakah ini kitab kisana yang
hilang di laut seketika ada setelah tongkat Sunan Gresik di cabut. Pendeta
terheran-heran kenapa bisa begitu akhirnya pendeta bertanya kisana siapa jawab
Sunan Gresik akhirnya pendeta itu mengaku kalah. Di pesan dari Sunan Gresik
kalau mau masuk Islam Jangan Setengah Setengah harus sungguh-sungguh. Pendeta
tersebut menjadi murid Sunan Gresik. Begitulah cerita kurang lebihnya minta
maaf.
Dari ulasan cerita tersebut saya juga mau
berkonsultasi kepada Kyai Sepuh ceritanya begini saya dari masjid bersama-sama
dengan mbah lebe sholat bersama di masjid saya masih di masjid dan wiridan
ketika mbah lebe pulang, ketika pulang mbah lebe ternyata uangan nya hilang dan
bertemu saya di jalan ada apa mbah ? Tanya saya Duwite ilang gi, jajal mau tak
cari di masjid. Oh begitu di carilah uanganya belum ketemu, dalam perjalanan
saya ada sesuatu mara-mara di hati ada mak dep sesuatu seketikan itu di depan
saya ada uang tak lihat lihat ternyata uang sungguhan lalu saya teriak
memanggil mbah lebe apakah ini uang panjenengan mbah , oh yaa benar tak cari
tidak ketemu-ketemu, tak kasihkan uanganya kepada mbah lebe. Masalahnya untuk
Kyai Sepuh bagaimana cara mengulangai cara tersebut biar kalau ada orang yang
kehilangan langsung ada di depan saya langsung tak kasihkan. Karena itu terjadi
satu kali, saya konsultasikan kepada kyai katanya ilham, bagaimana pendapat
Kyai Sepuh mohon di ulas boleh lewat
Aswaja atau tv yang lain.
No comments:
Post a Comment