KISAH
MBAH MUHAIMINAN PARAKAN BAMBU RUNCING
DENGAN
MBAH SIROT PARIAMAN YANG MENDUNIA
Kisah Mbah Muhaiminan Parakan Bambu Runcing dengan Mbah
Sirot, waktu itu Mbah Muhaiminan masih nyantri di Pariaman milik Mbah Sirot.
Waktu itu hujan deras sementara mau sholat jum’at di masjid dan Mbah Sirot
perintah Mbah Muhaiminan untuk cari payung tetapi tidak dapat payung. Nyo wes
“kata Mbah Sirot, pegang bajuku tapi jangan dilepaskan sebelum sampai masjid.
Langsung Mbah Muhaiminan pegang baju seketikan itu langsung terang atau hujan
tidak ada, berjalan lah mereka ke masjid sambil Mbah Muhaiminan Pegangan baju
Mbah Sirot, terheran dan terkejut Mbah Muhaiminan karena melihat yang tadi
hujan lebat kok bisa langsung terang tidak ada hujan. Kagung dan terperangah.
Dan sampai di masjid, mbah muhaiminan melepas pegangan bajunya dari Mbah Sirot
seketika itu langsung hujan Deras dan besar, Masa Allah heran dan terkejut,
bagaimana bisa terjadi sungguh luar biasa. Mbah Muhaimina terheran-heran.
Yup perlu diingat bahwa Mbah Muhaiminan itu adalah adi
Pangeran Diponegoro anak dari Sri Sultan Hamengkubowono ke 3. Tareeek Broow.
Sejak saat itu mbah Muhaiminan ingin memiliki ilmu tersebut,
daya upaya selalu dilakukan selalu menghadang dan mengikuti Mbah Sirot yang mau
ke masjid, yang diherankan Mbah Sirot tidak kehujanan dan Mbah Muhaiminan
kehujanan. Emosi rasane raa karena pada saat itu Mbah Muhaiminan juga tidak
kehujanan, digondeli atau di pegang bajunya tetap mbah Muhaiminan kehujanan dan
Mbah Sirot tidak kehujanan itulah menjadi heran. Berkali-kali mengikuti Mbah
Sirot dengan upaya dan daya upaya yang bermacam-macam hasilnya sama, baik di
ikuti belakangnya, dipegang bajunya, digondeli bajunya, dihadang depannya. Dan
akhirnya Mbah Muhaiminan punya ide dan tindakan, akhirnya Mbah Muhaiminan
memyembelih kambing Mbah Sirot tanpa ijin dulu. Dan lalu dihidangkan kepada
Mbah Sirot setelah kambing di makan, lalu mbah sirot bertanya ini kambing siapa
? milik mbah, loooo kok tidak ijin dulu, mau mu apa leeee ? kene mbah saya mau
ilmu yang tidak kehujanan seperti Mbah, mbok yo kondo karo aku. Ojo koyo keye
menyebih kambing tanpa ijin, kalau begitu sekarang kamu ikuti langkah mbah,
ahirnya seketikan langsung bisa syaratanya adalah ikuti prilaku Mbah Sirot. Dan
akhirnya Mbah Muhaiminan bisa Hujan tidak Kehujanan.
Diambil dari kisah waktu saya ikut Haul di Parakan Bambu
Runcing dan dari kisah pak Ustad alumni Parakan Bambu Runcing.
Kisah teladan lain dari Pak De saya, ketikan ada orang minta
ikan lendi kepada pak de, ya dikasih karena bertugas penjaga kedung atau kali
begitu atau yang punya.
Tidak perlu mancing atau menggunakan jala atau jarring cukup
nawu pake tangan langsung lendinya ada. Terus dikasihkan kepada orang yang
minta tersebut. Mbah minta dua. Langsung lendinya di potong jadi dua, la yang
mengherankan potongannya itu bisa mencolot atau lompat jadi dua, jadi Katak dua
yang melompat yang tadinya ikan. Mbah kok bisa jadi katak. La kamu kepriye
sudah bilang minta satu di kasih satu minta dua. Jadi orang jangan mencala
mencle. Yo pakem sing jujur.
Pemuda Indonesia
TUGIYONO
No comments:
Post a Comment